Persampahan


SAMPAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP MANUSIA

Diposkan oleh mahatma q di 04:04 
Sampah atau limbah yang terbagi atas sampah padat atau sampah dan sampah cair atau yang dikenal dengan limbah cair atau air kotor serta sampah udara (yang mengotori udara atau polutan di udara). Sampah-sampah ini adalah suatu konsekuensi dari berkegiatannya manusia maupun hewan (binatang). Dan semakin banyak makhluk hidup (manusia dan hewan) maka semakin banyak kegiatan. Akumulasi sampah ini mulai menjadi persoalan dan perlu dipikirkan jalan keluar, ketika manusia mulai berkumpul membentuk suku bangsa, ataupun membentuk suatu desa dan kota.
Kini, menjadi sangat diperhatikan ketika sampah-sampah ini mulai mengancam kehidupan manusia. Di Eropah pada abad ke 14, penyakit yang diakibatkan oleh sampah padat kota, yaitu “Black Death” telah membunuh hampir setengah penduduknya di jaman itu. Penyakit ini disebabkan oleh penyakit pes (bubonic plague) yang dibawa oleh tikus yang berasal dari timbulan-timbulan sampah. Di Desa Minamata Jepang, akibat limbah cair yang mengandung limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya) yang dibuang oleh perusahaan Chisso Corp. mengakibatkan sebagian generasi orang Jepang di kawasan itu mesti rusak dan tidak berkualitas akibat keracunan merkuri setelah memakan ikan yang ditangkap dari teluk Minamata tersebut. Teluk Jakarta, kini divonis telah tercemar dengan limbah B3 Cadmium (salah satu unsur yang terkandung dalam baterai), sementara itu banyak bahan makanan yang bergisi (sebetulnya) seperti kerang-kerangan yang diambil dari perairan ini. Kerang-kerang adalah sejenis biota (hewan) yang hidup di laut dan tidak berdaya menolak apabila ada polutan (bahan pencemar) yang masuk ke perairan laut tersebut. Kerang atau yang dikenal dalam keluarga moluska akan tetap mengambil makanan-makanan (termasuk limbah B3) masuk dan terakumulasi (tertimbun) dalam dagingnya tanpa harus mati. Dan manusia mengambil kerang tersebut dan di “colo-colo (dicelup-celupkan) ke dalam sambal” dan dimakan. Menurut ahli gizi, kerang ini mengandung banyak protein (jika kerang ini sehat) yang sangat berguna bagi manusia, namun apabila lokasi tempat hidupnya telah tercemar limbah B3 maka memakan kerang menjadi bom waktu bagi kesehatan manusia. Celakanya, makanan ini menjadi makanan favorit “camu-camu” (jajanan) dikala malam hari (setiap hari) di tepi jalan sepanjang jalan-jalan tertentu di Jakarta, Depok, Bekasi dan Tangerang.
            Tidak usahlah dulu dilihat gangguan terhadap estetika kota apabila sampah-sampah ini tidak ditangani baik, tetapi lihatlah dampak negatifnya bagi kesehatan kita, jika sampah ini tidak dikelola dengan baik.  Contoh, sampah-sampah padat yang mulai membusuk dan berada tepat di depan rumah kita. Lalat-lalat disiang hari beterbangan yang kemudian masuk ke dalam rumah kita dan hinggap di atas makanan kita, atau tikus-tikus yang meng”acak-acak” sampah yang busuk itu, kemudian membawanya masuk dan memindahkannya di atas makanan-makanan atau pada peralatan yang ada di dapur bahkan di ruang makan kita. Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi? Jika daya tahan tubuh kita kuat, barangkali tidak akan membuat kita menjadi sakit. Tapi bagaimana dengan anak-anak dan mereka yang mempunyai daya tahan tubuh yang lemah, pastilah akan mengeluarkan ongkos perbaikan kesehatan yang tidak murah lagi saat ini.
            Kota Manado, kini semakin banyak saja kawasan yang kumuh secara fisik, banyak penduduk dan memiliki kawasan yang memiliki kepadatan yang tinggi. Artinya, banyak manusia yang tinggal di kawasan ini, namun sedikit sekali ruang terbuka untuk kawasan ini, sehingga kemungkinan untuk terganggu kesehatannya sangat tinggi.  Dan tentunya sampah-sampah padat rumah tangga sangat banyak diproduksi dari sini dan tidak terkelola dengan baik. Apa jadinya jika sampah-sampah  ini dibiarkan begitu saja (diacuhkan oleh masyarakatnya dan juga oleh pemerintahnya). Tentunya kerentanan terhadap hinggapan penyakit akan sangat tinggi. Akibatnya, akan sangat merugikan kesehatan masyarakat di kawasan ini dan bahkan akan merembet ke kawasan lainnya yang ada di sekitarnya.  Semua harga kebutuhan hidup sudah melonjak naik, bagaimana juga jika harga untuk mendapatkan kesehatan hampir tidak terjangkau oleh masyarakat kebanyakan yang rata-rata ada di kota Manado? Tentunya kita harus mencari “biang keroknya” mengapa harus menjadi sakit, bukan mencari uang bagaimana mengobati sakit ini? Barangkali mencari obat untuk menyembuhkan sakit itu juga perlu, namun bukan suatu penyelesaian yang permanen. Yang menjadi penyelesaian yang permanen (mendasar) yaitu mencari penyebab sakit, yaitu membersihkan lingkungan sekitarnya, minimal rumah tempat kita tinggal dan sampah adalah salah satu yang mesti dibenahi dan diperbaiki cara mengelolanya, agar biaya untuk memperbaiki kesehatan bukanlah menjadi biaya rutin yang mesti dikeluarkan para keluarga-keluarga yang harus berjuang mencari sesuap nasi atau untuk mencari kehidupan dihari-hari yang dilewatinya. Sampah terkelola baik, lingkungan hidup bersih maka biarpun hidup sederhana namun kesehatan terjaga dan tentunya produktifitas kerja menjadi baik dan meningkat.

3r. reduce,reuse,recycle

Diposkan oleh mahatma q di 01:23 
REDUCE = Mengurangi
Ayo kita kurangi sampah dengan mengurangi pemakaian barang atau benda yang tidak terlalu kita butuhkan.
Misalnya :
· Kurangi pemakaian kantong plastic. Biasanya kantong plastic dipakai sekali lalu dibuang. Padahal, plastic adalah sampah yang perlu ratusan tahun (200-300 tahun) untuk terurai kembali. Karena itu, pakailah tas kain yang awet dan bisa dipakai berulang-ulang
Saya biasanya membawa tas belanjaan dari rumah kalau mau belanja di tukang sayur depan kompleks, dan kadang-kadang menolak pemberian tas kresek dari tukang Koran langganan saya atau menolak pemberian plastik untuk membungkus sebuah bedak atau lipstick, saya juga kadang memilih kardus un tuk membawa barang belanjaan bulanan saya.
· Kurangi membeli makanan/minuman yang dibungkus. Lebih baik membawa tempat/wadah sendiri untuk mengemasnya.
Terkadang Cuma beli tempe mendoan 4 biji butuh plastik bening, kemudian kalau ditambah dengan nasi kuning , tambah satu plastik kresek. Padahal belinya cuma di depan rumah kita. Lebih baik, setelah memanggil tu kang jajan, kita ambil piring sendiri un tuk membawa makanan yang kita beli.
REUSE = Memakai dan memanfaatkan kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai
Cobalah memanfaatkan barang yang sudah tak terpakai lagi menjadi sesuatu yang baru. Kalau perlu, ajaklah anak anda untuk terlibat di dalamnya. Ajak mereka membuat mainan baru, yang menarik dan murah harganya. Kemampuan menciptakan sebuah karya akan memberikan kepuasan tersendiri bagi anda dan anak, lagi pula, kemampuan tersebut mengasah otak kita karena kreativitasnya berkembang, dan jika pun mainan yang anda buat ini rusak, anda tidak perlu merasa sayang, toh ini bukan mainan yang mahal.
Lalu, barang bekas apa saja yang bisa di gunakan kembali?
Jawabnya apa saja, bisa Koran bekas, kardus bekas susu, kaleng susu, wadah sabun lulur, dsb.
Contoh :
· Manfaatkan barang bekas dengan super kreatif! Apakah anda sering mengkonsumsi spaghetti atau mie yamin? Kemanakah sumpitnya setelah anda gunakan? Dibuang? Mulai sekarang, jangan ! Anda bisa memanfaatkan sumpit itu untuk menjadi sebuah barang yang baru. Sumpit yang telah di hias pangkalnya dengan beberapa hiasan yang menarik bisa dijadikan tuding (untuk mengaji) ujungnya yang tidak terlalu runcing, tentu tidak membahayakan putra putri kita. Sumpit juga bisa digunakan untuk gagang kipas.
· Kemanakah anda menyimpan wadah sabun lulur anda? Ambil dan segera dandani mereka, sehingga anda tak perlu membeli wadah baru untuk menyimpan paper clip atau peniti serta jarum pentul anda !
· Botol susu dalam kemasan anda bisa digunakan untuk menyimpan tusuk gigi atau cotton bud !
· Dengan membawa air minum sendiri dari rumah, anda juga telah menerapkan “Reuse”
· Cara lain “Reuse” adalah dengan memanfaatkan buku tulis lama, jika masih ada lembaran yang kosong, bisa dipergunakan untuk corat coret
· Baju dan mainan lama yang masih layak pakai bisa disumbangkan
· Buku-buku cerita lama dikumpulkan, lalu buatlah perpustakaan mini di rumah
· Buatlah kliping dari Koran atau tabloid lama, misalkan kliping masakan, kliping cerita anak, dsb
RECYCLE = Mendaur ulang
Mendaur ulang artinya membuat barang baru dari barang lama. Biasanya mendaur ulang dilakukan oleh pusat pengelolaan sampah atau pusat daur ulang sampah. Meskipun begitu, kita bisa ikut membantu. Caranya memisahkan sampah. Masukkan sampah organic dan an organic ke dalam wadah atau kantong sampah yang berbeda. Sampah organic itu contohnya sisa makanan, kalau sampah anorganik contohnya kaleng, kertas, yang memudahkan tukang sampah untuk membawanya ke tempat daur ulang sampah. Jadi, sampah yang masih bisa di daur ulang tidak menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar