keutamaan al qur'an
Isi Kandungan dan Keutamaan Membaca Al-Quran
Ilustrasi al quran
Al-Quran merupakan kitab suci umat islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Kitab suci umat Islam yang merupakan wahyu Allah Swt ini adalah penyempurna kitab-kitab sebelumnya, seperti kitab zabur, taurat, dan injil. Sebagai sebuah wahyu penyempurna, tentulah isi kandungannya sangat komplit. Benar. Kitab suci Al-Quran mengandung banyak sekali pokok ajaran yang berkaitan dengan agama islam. Jika digolongkan secara garis besar, isi kandungannya memuat beberapa hal utama, seperti aqidah, ibadah, akhlak, hukum, dan sejarah.
Akidah merupakan sebuah ilmu yang berisi tentang ajaran kepercayaan yang wajib dimiliki oleh umat manusia di seluruh dunia. Dalam Al-Quran, semua ajaran untuk mempercayai dan berkeyakinan penuh pada Allah Swt dijelaskan secara tersurat maupun tersirat. Orang-orang yang meragukan bahkan tidak mempercayai Allah Swt termasuk ke dalam golongan Kafir.
Ibadah
Jika dilihat dari segi bahasa, ibadah berarti tunduk, taat, ikut atau nurut. Sedangkan ibadah menurut pengertian “fuqaha” adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan untuk mendapatkan ridho Allah Swt. Gambaran mengenai ibadah dalam al-Quran sangatlah luas, salah satunya adalah yang termuat dalam lima butir rukun islam, yakni mengucapkan syahadat, mengerjakan shalat, zakat, puasa, dan naik haji.
Akhlak
Akhlak merupakan perilaku dasar yang dimiliki oleh seluruh manusia. Akhlak yang dimiliki manusia itu terdiri atas akhlak baik dan akhlak buruk. Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa Allah Swt mengutus Nabi Muhammad saw sebagai penyempurna akhlak manusia sehingga bisa bertakwa kepada Allah Swt dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Hukum
Al-Quran mengajarkan banyak sekali hal yang berkaitan dengan hukum. Di dalamnya memuat hal-hal yang menganjurkan setiap orang yang beriman untuk mejalankan hukum sesuai dengan ajaran Islam. Pemberian hukuman dalam Islam harus ditujukan kepada orang yang benar-benar sudah terbukti bersalah. Hukum dalam Al-Quran ini terdiri atas beberapa jenis, di antaranya jinayat, munakahat, muamalat, jihad, dan faraidh.
Tadzkir atau Peringatan
Al-Quran berisi tadzkir atau peringatan-peringatan dari Allah Swt untuk seluruh umat muslim agar senantiasa beribadah kepada-Nya. Allah Swt memperingatkan semua umat Nabi Muhammad saw tentang pedihnya siksa neraka dan memberikan gambaran tentang nikmatnya surga. Gambaran tentang hal-hal menyenangkan dalam Al-Quran disebut targhib, sedangkan gambaran yang menakutkan disebut tarhib.
Sejarah
Al-Quran memuat banyak sekali kisah sejarah yang terjadi di masa lalu. Banyak kisah yang menceritakan kejayaan orang-orang yang senantiasa berada di jalan Allah Swt dan tak sedikit pula yang menceritakan kehancuran seseorang atau suatu kaum yang ingkar terhadap Allah Swt. Fungsi dari gambaran sejarah dalam kitab suci umat Islam ini adalah agar menusia, khusunya umat muslim dapat selalu belajar dari masa lalu.
Nah, itulah garis besar isi kandungan Al-Quran yang harus senantiasa umat muslim pelajari dan amalkan. Tak ada sedikit pun kerugian yang akan diterima dengan mempelajari dan membaca Al-Quran secara kontinyu. Bahkan, banyak keutamaan yang akan umat muslim dapatkan jika rutin membacanya dengan ikhlas dan penuh kerendahan hati.
Hanya manusia tak terbuka pintu hatinya yang akan menyangkal kesempurnaan kitabullah sebagai sumber hukum utama untuk manusia. Telah banyak teori yang akhirnya bisa membuktikan kebenaran isi kitabullah. Tetapi masih begitu banyak isi kandungan kitabullah yang hingga kini belum bisa dipahami oleh manusia. Namun, demikian, manusia yang beriman akan mengikuti apa yang telah tercatat di sana karena keimanan dan yakin bahwa semua itu benar adanya. Kitabullah mengandung begitu banyak keajaiban dan keutamaan. Beberapa keutamaan tersebut termasuk membaca Al-Quran.
Hanya mendengarkan orang yang membaca kitabullah saja sudah merupakan sebuah kebaikan, apalagi jika membacanya. Suara orang yang membaca ayat demi ayat itu akan terdengar menenangkan hati dan jiwa. Tiada senandung seindah ayat-ayat yang dibaca dengan benar dan dalam pemahaman yang baik. Apalagi kalau membacanya sendiri dan berusaha untuk memahaminya.
Membaca satu huruf kitabullah akan dihitung sebagai satu kali pahala kebaikan, di mana satu pahala kebaikan itu adalah sepuluh kali lipat. Bila menghitung besarnya pahala, mungkin tak akan terhitung. Biarkan Sang Maha Kuasa yang melakukannya. Yang umat-Nya lakukan adalah terus-menerus memanfaatkan waktu yang masih diberikan untuk mempelajari kitabullah agar selamat menempuh perjalanan panjang menuju surga. Bahwa menjadi orang baik dan lurus itu membutuhkan perjuangan setiap detik.
Bisa saja saat ini hati merasa begitu tenang, jiwa begitu damai. Namun, dalam hitungan detik saja, hati dan jiwa menjadi galau dan pikiran tidak bisa terpusat dan berkonsentrasi karena mendapatkan kabar yang tidak menyenangkan. Ke mana akan mencari kedamaian itu? Allah Swt adalah satu-satunya tempat mencari kedamaian. Bagaimanakah meraih pertolongan-Nya. Kitabullah adalah salah satu jalan meraih kedamaian yang hakiki.
Ketika ada orang yang mencari kedamaian melalui lagu-lagu yang menyesatkan, hatinya tak akan tenang. Hatinya mungkin akan semakin merana karena ternyata lagu itu mengingatkannya kepada masalah yang sedang ia hadapi. Sebaliknya, kandungan kitabullah akan membuatnya tenang. Ia tahu umat sebelumnya menghadapi masalah yang jauh lebih besar dari masalah yang sedang dihadapinya sekarang. Hal inilah yang akan memberikan motivasi hidup yang luar biasa. Bahkan kata-kata dalam kitabullah itu akan bisa menuntun hatinya untuk melakukan sesuatu yang sangat besar sehingga waktunya di dunia menjadi lebih berkah.
Saat keberkahan telah menghampirinya dan ia dekap keberkahan itu, manusia yang lain akan semakin mencintainya, doanya akan terkabul, dan hatinya akan semakin jernih untuk terus menuntut ilmu. Itulah di antara tanda ketika apa yang diperbuat diridhoi olah-Nya. Untuk mendapatkan tanda-tanda itu, tuntunan dalam kitabullah akan bisa memperkuat keimanan.
Kitabullah merupakan penentu tinggi rendahnya kedudukan pembacanya di surga kelak. Seorang muslim yang membaca kitabullah akan mendapatkan syafaat di akhirat kelak. Kuburnya pun akan terang karena amal dari bacaannya itu. Selain itu, membaca Al-Quran akan memberikan ketenangan, ketentraman, dan kedamaian bagi hati, jiwa, dan pikiran pembacanya.
Orang-orang yang sangat dekat dengan Allah Swt tidak akan merasa galau atau gelisah dalam menghadapi semua rintangan hidup. Bahkan ia bisa melihat bahwa dunia ini tidak lain seperti penjara baginya. Ia terkungkung di dalam jalan kebaikan dan ia tak berniat melahap semua kenikamatan duniawi karena ia tahu bahwa kenikmatan yang sesungguhnya akan ia dapatkan di akhirat nanti.
Saat di dunia, khamar itu haram karena memabukkan, di akhirat nanti, semua itu tidak akan diharamkan lagi. Di dunia, tinggal di rumah yang besar belum tentu akan mendapatkan kebahagiaan. Di akhirat, istana semegah apapun bisa didapatkan dan pasti akan merasa bahagia. Di dunia, permasalahan cinta biasanya akan penuh dengan rasa sakit dan perih setelah manis madu cinta hilang. Di akhirat, cinta itu hanya akan terasa indah dan manis. Suami istri akan selalu bahagia dan tidak ada kebencian, saling curiga maupun saling cemburu. Mereka hidup dalam damai dan sejahtera selama-lamanya. Hidup bahagia di dunia pun hanya sementara. Kebahagiaan hakiki itu hanya di surga.
Tidak mudah meraih surga. Tetapi sangat mudah meraih jalan ke surga bila mau. Godaan dunia tak lagi terlihat gemerlap karena hati telah dipenuhi dengan gemerlap akhirat yang tiada bandingannya. Inilah hati yang terikat dengan Al-Quran.
Al-Quran merupakan kitab suci umat islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Kitab suci umat Islam yang merupakan wahyu Allah Swt ini adalah penyempurna kitab-kitab sebelumnya, seperti kitab zabur, taurat, dan injil. Sebagai sebuah wahyu penyempurna, tentulah isi kandungannya sangat komplit. Benar. Kitab suci Al-Quran mengandung banyak sekali pokok ajaran yang berkaitan dengan agama islam. Jika digolongkan secara garis besar, isi kandungannya memuat beberapa hal utama, seperti aqidah, ibadah, akhlak, hukum, dan sejarah.
Isi Pokok Al-Quran
AqidahAkidah merupakan sebuah ilmu yang berisi tentang ajaran kepercayaan yang wajib dimiliki oleh umat manusia di seluruh dunia. Dalam Al-Quran, semua ajaran untuk mempercayai dan berkeyakinan penuh pada Allah Swt dijelaskan secara tersurat maupun tersirat. Orang-orang yang meragukan bahkan tidak mempercayai Allah Swt termasuk ke dalam golongan Kafir.
Ibadah
Jika dilihat dari segi bahasa, ibadah berarti tunduk, taat, ikut atau nurut. Sedangkan ibadah menurut pengertian “fuqaha” adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan untuk mendapatkan ridho Allah Swt. Gambaran mengenai ibadah dalam al-Quran sangatlah luas, salah satunya adalah yang termuat dalam lima butir rukun islam, yakni mengucapkan syahadat, mengerjakan shalat, zakat, puasa, dan naik haji.
Akhlak
Akhlak merupakan perilaku dasar yang dimiliki oleh seluruh manusia. Akhlak yang dimiliki manusia itu terdiri atas akhlak baik dan akhlak buruk. Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa Allah Swt mengutus Nabi Muhammad saw sebagai penyempurna akhlak manusia sehingga bisa bertakwa kepada Allah Swt dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Hukum
Al-Quran mengajarkan banyak sekali hal yang berkaitan dengan hukum. Di dalamnya memuat hal-hal yang menganjurkan setiap orang yang beriman untuk mejalankan hukum sesuai dengan ajaran Islam. Pemberian hukuman dalam Islam harus ditujukan kepada orang yang benar-benar sudah terbukti bersalah. Hukum dalam Al-Quran ini terdiri atas beberapa jenis, di antaranya jinayat, munakahat, muamalat, jihad, dan faraidh.
Tadzkir atau Peringatan
Al-Quran berisi tadzkir atau peringatan-peringatan dari Allah Swt untuk seluruh umat muslim agar senantiasa beribadah kepada-Nya. Allah Swt memperingatkan semua umat Nabi Muhammad saw tentang pedihnya siksa neraka dan memberikan gambaran tentang nikmatnya surga. Gambaran tentang hal-hal menyenangkan dalam Al-Quran disebut targhib, sedangkan gambaran yang menakutkan disebut tarhib.
Sejarah
Al-Quran memuat banyak sekali kisah sejarah yang terjadi di masa lalu. Banyak kisah yang menceritakan kejayaan orang-orang yang senantiasa berada di jalan Allah Swt dan tak sedikit pula yang menceritakan kehancuran seseorang atau suatu kaum yang ingkar terhadap Allah Swt. Fungsi dari gambaran sejarah dalam kitab suci umat Islam ini adalah agar menusia, khusunya umat muslim dapat selalu belajar dari masa lalu.
Nah, itulah garis besar isi kandungan Al-Quran yang harus senantiasa umat muslim pelajari dan amalkan. Tak ada sedikit pun kerugian yang akan diterima dengan mempelajari dan membaca Al-Quran secara kontinyu. Bahkan, banyak keutamaan yang akan umat muslim dapatkan jika rutin membacanya dengan ikhlas dan penuh kerendahan hati.
Keutamaan Membaca Al-Quran
Mukjizat Rasulullah ini adalah satu kumpulan tulisan yang berasal dari Allah Swt langsung yang bermakna kebaikan yang hanya memberikan cahaya jalan yang benar. Tiada yang bisa disangkal dari kitab nan suci ini. Tidak ada satu ayat pun yang bertentangan satu sama lain. Semua ayat saling mendukung. Kesempurnaan memang hanya milik Allah Swt. Al-Quran adalah bukti bahwa Sang Khalik itu sungguh tidak sama dengan mahluknya. Tak akan ada satu manusia pun yang bisa menulis atau membuat buku seperti kitabullah itu.Hanya manusia tak terbuka pintu hatinya yang akan menyangkal kesempurnaan kitabullah sebagai sumber hukum utama untuk manusia. Telah banyak teori yang akhirnya bisa membuktikan kebenaran isi kitabullah. Tetapi masih begitu banyak isi kandungan kitabullah yang hingga kini belum bisa dipahami oleh manusia. Namun, demikian, manusia yang beriman akan mengikuti apa yang telah tercatat di sana karena keimanan dan yakin bahwa semua itu benar adanya. Kitabullah mengandung begitu banyak keajaiban dan keutamaan. Beberapa keutamaan tersebut termasuk membaca Al-Quran.
Hanya mendengarkan orang yang membaca kitabullah saja sudah merupakan sebuah kebaikan, apalagi jika membacanya. Suara orang yang membaca ayat demi ayat itu akan terdengar menenangkan hati dan jiwa. Tiada senandung seindah ayat-ayat yang dibaca dengan benar dan dalam pemahaman yang baik. Apalagi kalau membacanya sendiri dan berusaha untuk memahaminya.
Membaca satu huruf kitabullah akan dihitung sebagai satu kali pahala kebaikan, di mana satu pahala kebaikan itu adalah sepuluh kali lipat. Bila menghitung besarnya pahala, mungkin tak akan terhitung. Biarkan Sang Maha Kuasa yang melakukannya. Yang umat-Nya lakukan adalah terus-menerus memanfaatkan waktu yang masih diberikan untuk mempelajari kitabullah agar selamat menempuh perjalanan panjang menuju surga. Bahwa menjadi orang baik dan lurus itu membutuhkan perjuangan setiap detik.
Bisa saja saat ini hati merasa begitu tenang, jiwa begitu damai. Namun, dalam hitungan detik saja, hati dan jiwa menjadi galau dan pikiran tidak bisa terpusat dan berkonsentrasi karena mendapatkan kabar yang tidak menyenangkan. Ke mana akan mencari kedamaian itu? Allah Swt adalah satu-satunya tempat mencari kedamaian. Bagaimanakah meraih pertolongan-Nya. Kitabullah adalah salah satu jalan meraih kedamaian yang hakiki.
Ketika ada orang yang mencari kedamaian melalui lagu-lagu yang menyesatkan, hatinya tak akan tenang. Hatinya mungkin akan semakin merana karena ternyata lagu itu mengingatkannya kepada masalah yang sedang ia hadapi. Sebaliknya, kandungan kitabullah akan membuatnya tenang. Ia tahu umat sebelumnya menghadapi masalah yang jauh lebih besar dari masalah yang sedang dihadapinya sekarang. Hal inilah yang akan memberikan motivasi hidup yang luar biasa. Bahkan kata-kata dalam kitabullah itu akan bisa menuntun hatinya untuk melakukan sesuatu yang sangat besar sehingga waktunya di dunia menjadi lebih berkah.
Saat keberkahan telah menghampirinya dan ia dekap keberkahan itu, manusia yang lain akan semakin mencintainya, doanya akan terkabul, dan hatinya akan semakin jernih untuk terus menuntut ilmu. Itulah di antara tanda ketika apa yang diperbuat diridhoi olah-Nya. Untuk mendapatkan tanda-tanda itu, tuntunan dalam kitabullah akan bisa memperkuat keimanan.
Kitabullah merupakan penentu tinggi rendahnya kedudukan pembacanya di surga kelak. Seorang muslim yang membaca kitabullah akan mendapatkan syafaat di akhirat kelak. Kuburnya pun akan terang karena amal dari bacaannya itu. Selain itu, membaca Al-Quran akan memberikan ketenangan, ketentraman, dan kedamaian bagi hati, jiwa, dan pikiran pembacanya.
Hidup dengan Al-Quran
Saat semua masalah hidup begitu menghimpit dada, kembalilah kepada kitabullah. Baca dan pahamilah isinya. Cobalah membaca dari ayat pertama hingga ayat terakhir dan pahamilah semua kisah dan penyebab diturunkannya setiap ayat dan surat itu. Niatkanlah membaca semua itu selam mungkin. Penuhilah pikiran dengan hal yang baik. Hanya hal yang baiklah yanga akan membuat pikiran menjadi tenang dan akan selalu diberi hidayah kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat.Orang-orang yang sangat dekat dengan Allah Swt tidak akan merasa galau atau gelisah dalam menghadapi semua rintangan hidup. Bahkan ia bisa melihat bahwa dunia ini tidak lain seperti penjara baginya. Ia terkungkung di dalam jalan kebaikan dan ia tak berniat melahap semua kenikamatan duniawi karena ia tahu bahwa kenikmatan yang sesungguhnya akan ia dapatkan di akhirat nanti.
Saat di dunia, khamar itu haram karena memabukkan, di akhirat nanti, semua itu tidak akan diharamkan lagi. Di dunia, tinggal di rumah yang besar belum tentu akan mendapatkan kebahagiaan. Di akhirat, istana semegah apapun bisa didapatkan dan pasti akan merasa bahagia. Di dunia, permasalahan cinta biasanya akan penuh dengan rasa sakit dan perih setelah manis madu cinta hilang. Di akhirat, cinta itu hanya akan terasa indah dan manis. Suami istri akan selalu bahagia dan tidak ada kebencian, saling curiga maupun saling cemburu. Mereka hidup dalam damai dan sejahtera selama-lamanya. Hidup bahagia di dunia pun hanya sementara. Kebahagiaan hakiki itu hanya di surga.
Tidak mudah meraih surga. Tetapi sangat mudah meraih jalan ke surga bila mau. Godaan dunia tak lagi terlihat gemerlap karena hati telah dipenuhi dengan gemerlap akhirat yang tiada bandingannya. Inilah hati yang terikat dengan Al-Quran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar